MEMANUSIAKAN TUHAN DALAM NOVEL KAIN
Pulang ke kampung halaman tanpa di rencana, bertemu kawan-kawan bermain pedang-pedangan pelepah pisang dimasa lalu menjadi tawa sunyi, menengok batang pohon randu di pinggir sungai yang pernah ditorehkan simbol ketika dulu tak tahu apa itu kesepakatan, dan satu lagi ketika melewati makam tertulis nama teman kecilku di ujung kayu nisan , ketika bermain, pergi tanpa pamit, dimarahi orang tua, tetangga, membuat rumah pohon di belakang rumah, ketika di bangku sekolah menengah atas kemudian berpisah karena tiada jalan yang semestinya berjalan. Semua menjadi peristiwa yang tak pernah terbayangkan begitu berlalu. Kilatan memori masa lalu dan menapak tilas apa yang pernah dilakukan, serasa aku memasuki pengembaraan bayangan tokoh Kain dalam novel karya Jose Saramago, namun sebenarnya tidak ada kemiripan sama sekali, sesekali kilatan memori ini seakan ada dalam cerita pengembaraan Kain, bagaimana masih sangat sunyi taman eden yang di gambarkan m...